Selamat malam,
Pernah tidak teman-teman merasa stuck dengan kehidupan yang sama selama bertahun-tahun? Jika pernah, berarti kita sama XD.
Hehe, as a freshgraduate, sangat sulit rasanya menemukan pekerjaan yang sesuai dengan ekspektasi sebelum menjadi mahasiswa. Padahal sewaktu kuliah, kita mungkin merasa bahwa kita sudah sangat berjuang dan menderita (tergantung sudut pandang yaa, hehe). Tapi itulah sebuah jalan yang harus ditempuh agar kita memiliki mental yang kuat menghadapi segala ketidaktetapan yang ada.
Kembali pada kondisi kita sudah berusaha namun belum ada satupun usaha yang tampaknya membuahkan hasil (stuck) tadi. Pada kondisi ini, yakin atau tidak yakin, kita harus tetap berpikir positif dan bertawakkal kepada sang pencipta, satu-satunya harapan yang setiap orang (menurut penulis) harus miliki, karena Allah swt selalu mengikuti prasangka hambanya.
Sedikit cerita, pada titik terendah saya saat itu, saudari saya menawarkan untuk pergi ke Malaysia karena urusan kampus. Dalam hati saya percaya tidak percaya, tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saya diajak keluar negeri!!! it's my dream hwaaa. Tapi karena tidak punya penghasilan yang luwes untuk bisa jalan-jalan, saya hanya tertawa kecut, dalam hati bertanya-tanya "biaya pengurusan paspor, beli tiket dan jajan disana dari mana??"
Begitulah kira-kira perasaan campur aduk saat itu, tapi saya yakin, jika Allah swt mengendaki, apapun yang sulit bagi manusia akan menjadi sangat mungkin dan MasyaAllah, alhamdulillah. Orangtua mendorong untuk saya pergi ke Malaysia sekalian menemani saudari saya.
Lepas pada permasalahan tiket dan paspor, saya kembali tertekan dengan biaya yang harus dikeluarkan disana. Sepengetahuan saya, 1 rm saat itu setara dengan 3.500 rupiah, lumayan mahal bagi saya. seperti hawa panas yang berlalu lalang, Saya sedikit khawatir, tapi karena saya akan menjadi tanggungan kakak (wkwk), saya merasa sedikit lega. Namun sebagai manusia overthingking, saya tetap masih resah. Keresahan saya ditutupi dengan keyakinan bahwa jika Allah swt yang menunjukkan jalan, maka Allah swt pasti juga akan memberikan alur cerita yang terbaik.
Hari itu tiba-tiba orangtua menelpon saya, beliau menyampaikan bahwa disana, Mama saya memiliki seorang teman lama dan sudah tinggal di Malaysia puluhan tahun, MasyaAllah, perasaan semakin plong, InshaAllah Allah swt selalu memberikan jalan keluar terhadap kegelisahan hati, selama kita yakin terhadap rencana-Nya.
H-1 keberangkatan, ada sedikit kegelisahan. Kami merasa akan merepotkan teman orangtua yang ada di sana, kami memanggilnya tante. Harap-harap cemas, kami menuju bandara. Sebelum keberangkatan, sebuah drama terjadi. Kami overbagasi karena barang bawaan yang banyak XD. Sebelum insiden penimbangan barang, saudari saya bertemu dengan teman KKN yang saat ini bekerja pada bidang yang sama dengan saudari saya. Kebetulan beliau akan transit ke Malaysia sebelum menuju ke Kamboja untuk urusan pekerjaan, MasyaAllah, beliau tidak keberatan untuk dititipi barang bawaan kami. Kami pun berangkat dengan penuh perasaan syukur.
Saat tiba di bandara Malaysia, sebuah insiden terjadi lagi XD. Rupanya, saya dan saudari belum membeli paket data, sehingga lagi-lagi kami harus meminjam hotspot dari teman yang dititipi barang tadi, untungnya beliau kembali mau membantu kami. Selesai urusan dengan pembelian paket internetan, kami menuju ke imigrasi. Sebuah drama terjadi lagi XD, karena alasan kami ke Malaysia adalah traveling, menjadi sebuah masalah bagi imigrasi karena kami belum membooking hotel di Malaysia. Akhirnya kami diarahkan menuju pos imigrasi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kuranglebih 1 jam waktu yang kami habiskan untuk antrian dan menjawab pertanyaan dari pihak imigrasi dan Alhamdulillah kami diizinkan untuk tinggal selama waktu yang kami ajukan. Sayangnya waktu yang kami habiskan, menjadi masa yang terbuang bagi kakak yang menerima barang kami sebagai bagian dari bagasinya, dan bagi Om serta Tante (teman orangtua) yang sedari 3 jam lalu menunggu kami di bandara.
Kami mengucapkan terima kasih banyak dan maaf kepada kakak yang telah menunggu kami. Semoga kakak dan keluarga sehat selalu.
Kami disambut dengan senyuman hangat, tanpa komplain dan tanpa perkenalan hehe. MasyaAllah, diluar ekspektasi, kami disambut dengan mobil mewah yang dibawa oleh CEO terkenal di Malaysia, saya dan saudari tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi pada kami. Sepanjang perjalanan di mobil sangat menyenangkan (mungkin karena mobil yang kami gunakan adalah mobil mewah) dan suguhan pemandangan gedung pencakar langit yang saling berlomba-lomba menunjukkan ketinggiannya kami mulai rileks. Pembicaran dimulai dengan perkenalan singkat dilanjutkan dengan amanah karena permasalahan imigrasi tadi, amanah yang diberikan oleh om adalah, akan lebih mudah jika kami mengaku bahwa urusan ke Malaysia adalah pekerjaan dengan menunjukkan surat tugas, dibandingkan dengan alasan traveling tanpa booking hotel sebelumnya.
Setelah melalui jalanan yang masyaAllah lancar, kami tiba dan beristirahat sebentar, kami diajak berjalan-jalan di KLCC dan melihat menara kembar. MasyaAllah kami bersama anak bungsu dan keponakan tante berjalan-jalan melihat sudut lain ciptaan Allah swt. Meski kami baru pertama bertemu, namun kami sungguh sangat senang dengan perjalanan tersebut, bahkan kami merasa bahwa kami sudah kenal lama dengan anak dan ponakan tante ini. Kami diajak berjalan-jalan, ditawarkan untuk difoto bahkan kami dibawa untuk menikmati makanan khas dari sini.
Waktu di Malaysia sama dengan waktu kami di Makassar, meskipun waktu terbit dan terbenamnya matahari sangat berbeda dengan Makassar. Di Malaysia, jam 19.00 masih sangat terang, sedangkan pukul 07.00 matahari belum terbit.
Lanjut di part selanjutnya ya..
Comments
Post a Comment