Kenapa kita harus bekerja keras?

Pertanyaan ini terlintas sesaat setelah mendengar perbincangan ringan antara gadis berjilbab hitam motif pada bagian bawah dengan temannya yang menggunakan jilbab krem yang diikatkan di leher. Terdengar, jika mereka memiliki latarbelakang yang berbeda dengan cita-cita yang sama. Sebut saja A,  bisa dikatakan dia merupakan lulusan dari universitas terkemuka dengan uraian pengalaman dan prestasi yang didapatkannya, sedangkan B adalah lulusan universitas yang terkenal namun tanpa pengalaman dan prestasi yang memadai. 

Setelah lulus, mereka melanjutkan pendidikan karena ingin mendapatkan ilmu pengetahuan di usia muda untuk menambah wawasan dan juga mengisi waktu agar lebih bermakna.  A selalu berusaha untuk mengikuti perlombaan apapun itu agar ia mampu menghasilkan pengalaman yang membuatnya memiliki kelebihan setelah lulus kuliah. B adalah mahasiswa yang juga melakukan usaha seperti yang dilakukan A, namun B belum menonjol untuk bidang yang ia tekuni. 

Kita bisa menggarisbawahi bahwa mereka melakukan usaha yang sama agar menjadi mahasiswa yang terampil pada bidang ilmunya, namun mengapa A bisa menonjol pada bidang yang ia tekuni sedangkan B belum menunjukkan hasil seperti pada A? sekilas kita bisa mengatakan, jika memang hanya begitu, lalu untuk apa B harus berusaha seperti usaha A sedangkan ia belum menuai hasil usahanya? Lantas apa artinya sebuah usaha jika tidak membuahkan hasil sebagaimana pencapaian orang-orang?

Kita bisa dengan mudah mengatakan, untuk apa berusaha, toh usaha setengah mati yang kita upayakan belum tentu akan mendapatkan hasil yang mampu membayar usaha yang telah kita keluarkan? Kita bisa dengan mudahnya tidak perlu bersungguh-sungguh melakukan sesuatu, toh kedepannya ada takdir yang sudah menentukan dibatas mana kita akan mampu berpijak? Kita juga bisa berfikir, untuk apa mengorbankan tenaga, waktu dan harta sedangkan akhirnya kita tau, kita akan berada pada level yang sama dengan orang-orang yang lebih sedikit mengorbankan tenaga, waktu dan hartanya? 

Mungkin sebagai manusia yang "telah melakukan semua daya dan upaya" berusaha, kita akan sedikit menyesal, jika ternyata semua impian kita tidak tercapai sebagaimana kita memimpikannya. Namun apakah kita sadar, bahwa "sedikit menyesal" tidak ada artinya dibandingkan penyesalan ketika kita tidak berani untuk mencoba. Lantas jika kita sudah mencoba, untuk apa kita bekerja keras? toh kita hanya ingin mencicipi rasanya, untung-untung jika kita mendapatkan penghargaan atas keinginan coba-coba tersebut? Kita bisa mengabaikannya jika kita tidak menemukan keuntungan untuk melakukannya toh memang awalnya hanya ingin coba-coba. Jika kita memutar pertanyaannya, kita bekerja keras untuk mencobanya dan kita mendapatkan penghargaan. Apakah itu setara? 

Sekilas ini hanya sekedar permainan bolak-balik kata. Tapi dari kata sederhana ini, kita bisa dengan gamblangnya menyebutkan bahwa pernyataan kedua memiliki peluang yang lebih besar untuk berhasil dibandingkan pernyataan pertama. Walaupun masih dalam kata "peluang"

Kita sebagai manusia senantiasa melakukan observasi untuk mengetahui kehidupan orang lain, ideal atau tidak, kita selalu senang menempatkan diri pada posisi membandingkan apa yang telah kita dan orang lain dapatkan. Sehingga sangat muda bagi kita menungkapkan bahwa apa yang oranglain lakukan lebih mudah dibandingkan dengan apa yang telah kita korbankan, padahal belum tentu hal itu terjadi. 

Usaha yang kita lakukan bisa jadi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan usaha orang lain. Bisa jadi, perbincangan singkat yang ditutupi oleh rasa rendah hati orang lain terbaca sebagai sebuah pernyataan atas ketidakmampuan mereka oleh kita. Bisa jadi.

Tidak ada sesuatu yang menjanjikan bagi manusia selain kematian. Sebelum mencapai level tersebut, kita bisa menentukan hingga level mana kita akan bekerja keras, pada level mana kita akan menyadari bahwa kerja keras kita sebenarnya telah terbayar hanya saja karena keinginan yang selalu bertambah, kesyukuran itu lalu tertutupi, serta pada level mana kita bisa menerima diri dan tetap berdamai dengan segala ketidakpastian. Segala sesuatu yang dimulai dengan niat baik dan kerja keras akan menghasilkan sesuatu yang menakjubkan, usaha yang kita keluarkan serta doa yang kita panjatkan, akan senantiasa menjadi semangat untuk melakukan usaha yang lebih keras setiap harinya, Allah swt sesuai prasangka hamba-Nya. 

   

 





Comments

Popular posts from this blog