Selamat hari Jumat, Semoga hari ini segala pekerjaan yang kita lakukan bernilai ibadah, aamiin
Hari ini penulis ingin sedikit menceritakan buku yang ditulis oleh Paolu Coelho, Sang Alkemis.
Sang alkemis bercerita tentang seorang gembala domba yang beristirahat di sebuah gereja tua terbengkalai dengan pohon sycamore yang tumbuh di tempat sakristi pernah berdiri. Sang anak mengejar mimpinya. Mimpinya dalam tidur dan impiannya untuk berkelana. Berangkat dari seorang gembala gemar membaca dan gemar menjelajah bersama domba-dombanya.
saat beristirahat di sana, ia bermimpi berjumpa dengan anak-anak yang bermain dengan dombanya, dalam mimpinya ia kesal namun sang anak mengangkat tangan gembala domba diantara piramida-piramida Mesir. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan orang yang mampu menafsirkan mimpi. Singkat cerita mimpi yang ditafsirkan adalah bahwa ia akan menemukan harta karun diantara piramida Mesir. Lantas sang anak memulai perjalanan menuju Mesir dengan menjual domba-domba yang telah menemaninya sejak lama sebagai bekal perjalanan.
Sayangnya, belum sempat menggunakan uangnya dengan bijaksana, seseorang membawa lari uang tersebut dan tinggallah si anak sendirian di perjalanan yang kurang lebih 2 jam dari bukit Andalusia dan jauh dari piramida Mesir. Ia kemudian bertemu dengan seorang penjual kristal dan bekerja membantu penjual kristal hingga mengenalkan pada hukum keberuntungan pertama. Awalnya penjual kristal tidak memiliki pengunjung yang banyak dikarenakan lokasi yang kurang strategis, namun saran sang anak untuk mengeluarkan beberapa kristal dari toko dan memajangnya didepan toko membuatnya mampu menarik pelanggan hingga dalam setahun toko itu menjadi besar dan mempekerjaan orang-orang. Sang anak mengatakan bahwa hukum keberuntungan pertama harus dimanfaatkan agar keberuntungan itu tidak hanya pada awal mula saja.
Setelah setahun bekerja, sang anak memutuskan untuk meninggalkan toko kristal. Berbekal gaji yang didapatkannya, ia sudah bisa membeli dua puluh ekor domba tiket pulang serta surat izin mengimpor barang dari Afrika ke kampungnya. Disini muncul kegalauan dari sang anak, apakah dia pulang saja dan mengembala domba seperti dahulu atau melanjutkan perjalanan untuk menemukan harta karun. Ia menggenggam batu yang diberikan oleh seorang raja saat hendak memulai perjalanan dan ia merasa menemukan pertanda bahwa ia harus melanjutkan mimpinya menemukan harta karun tersebut. Sedangkan menggembala domba bisa ia lakukan kapan saja, toh ia juga sudah mengerti cara menggembala domba.
Dalam perjalanannya ia mengingat pesan sang raja untuknya "kalau kau menginginkan sesuatu, seisi jagat raya akan bekerjasama membantumu memperolehnya". Ia memiliki kepercayaan itu dan percaya pada "pertanda" untuk melanjutkan perjalanannya. Berbekalkan uang yang dimilikinya ia akan naik karavan melintasi padang pasir yang sangat luas dengan segala ancaman bahaya cuaca, perampok bahkan perang yang akan terjadi.
"Begitu kau menapakkan kaki di padang pasir, kau tidak akan bisa mundur" ucap pimpinan karavan. Berhari-hari sang anak dan rombongan karavan melintasi padang pasir. Sang anak bertemu dengan orang Inggis sepanjang perjalanan, mereka saling bertukar cerita dan orang Inggris terkesan pada kemajuan toko kristal setelah sang anak bekerja disana. "begitulah prinsip yang mengatur segala sesuatu, dalam alkimia itu yang dinamakan ilmu jiwa. Kalau kau menginginkan sesuatu sepenuh hatimu, maka saat itulah kau berada amat sangat dekat dengan jiwa dunia".
Rombongan karavan mereka kemudian singgah pada Oasis yang merupakan perkemahan besar tempat beristirahat bagi mereka yang akan pergi atau pulang dari Mesir. Dalam oasis sang anak bemimpi, ia merasa bahwa mimpi itu adalah sebuah tanda bahwa akan terjadi serangan. Ia memberitahukan hal tersebut kepada pimpinan Oasis. Malam itu menjadi malam yang tegang bagi seluruh penduduk Oasis, begitupun bagi sang anak. Karena menyampaikan mimpi yang ia dapatkan, ia harus menerima konsekuensi bahwa pimpinan Oasis akan memberikan imbalan atas perkataannya atau akan membunuh sang anak apabila yang dikatakan sang anak tidak terjadi karena telah menyebabkan ketegangan penduduk. Singkat cerita penyerangan terjadi. Karena telah diantisipasi, penduduk Oasis selamat dan sang anak memperoleh hadiah yang telah dijanjikan, bahkan sang anak ditawari menjadi penasehat Oasis karena kehebatannya.
Namun sang anak menolak dan melanjutkan perjalanan hingga bertemu dengan sang alkemis, seseorang yang berbeda dari orang lain dengan kemampuan memurnikan logam hingga menemukan jiwa dunia. Sang anak pernah mendengar dari orang Inggris bahwa alkemis melakukan pemurnian logam untuk menemukan Jiwa dunia. Jiwa dunia memungkinkan mereka memahami apapun dimuka bumi, sebab jiwa dunia adalah segala sesuatu berkomunikasi. Singkat cerita, sang anak terpisah darirombongan dan memulai perjalanan dengan alkemis.
Dalam perjalanan menuju piramida, mereka berjumpa dengan gerombolan penduduk dari Oasis lain yang mencegat mereka karena menduga sang alkemis dan sang anak adalah mata-mata. Namun dengan kepercayaan pada jiwa dunia, mereka terbebas meski sang anak harus merelakan hartanya untuk memperpanjang umur mereka.
Mereka tiba pada sebuah biara, sang alkemis meminta izin kepada biarawan untuk memanaskan timah. Alkemis mengeluarkan kuning telur dari kantongnya dengan ukuran setipis rambut dan dilapisi dengan lilin, ia memasukkannya kedalam panci berisi timah. Sesaat setelah dingin, timah tersebut berubah menjadi emas.
Singkat cerita, sang alkemis membagi emas itu menjadi 4 potongan, 1 untuk sang alkemis, 1 untuk sang anak agar bisa melanjutkan perjalanannya, 1 untuk kemurahan hati sang biarawati dan 1 di simpan ketika sang anak membutuhkannya. Sang anak menolak dengan dalih bahwa sebentar lagi ia akan tiba pada piramid itu, namun sang alkemis mengatakan takhayul yang dipercayanya dari pepatah bangsanya " Apa yang terjadi satu kali tidak akan terjadii lagi, tapi apa yang terjadi dua kali akan terjadi untuk ketiga kali". Mereka kemudian berpisah dan sang anak melanjutkan perjalanannya seorang diri.
Sang anak lalu tiba di piramida. Ia teringat pesan alkemis, dimana hatimu berada, disitulah harta karunmu berada. Lantas ia mulai menggali hingga dalam. Rombongan pria datang dan menanyakan apa yang sedang dilakukan oleh sang anak. Rombongan tersebut kemudian mengambil emas sang anak. lantas mereka penasaran dengan hal tersembunyi yang sedang digali oleh sang anak dan mereka menunggu hingga pagi. Namun mereka tidak menemukan apapun dan memukuli sang anak lantas pergi. Sebelum pergi, pimpinan rombongan mengatakan bahwa sang anak akan tetap hidup dan akan belajar untuk tidak berskap bodoh lagi. Dua tahun lalu ia mendapatkan mimpi bahwa ia harus pergi ke padang Spanyol mencari gereja terbengkalai tempat gembala dan domba tidur. Dalam mimpinya ia diberitahu bahwa jika ia menggali pakar pohon sycamore yang tumbuh diantara puing sakristi dia akan menemukan harta karun. Mereka lantas pergi. Sang anak kemudian terbangun dan mengetahui dimana harta karun itu berada.
Ia kembali dan menemukan harta karun berisi keping uang spanyol, batu mulia, topeng emas, serta patung bertahtakan permata, harta hasil rampasan yang telah terlupakan.
Buku ini memiliki makna yang sangat dalam dan sangat menginsirasi bagi penulis dan seorang teman penulis yang juga telah membacanya. Dalam bahasan diatas, penulis menggambarkan siatuasi dan kondisi secara singkat, sangat berbeda ketika buku dibaca secara keseluruhan. Dari buku sangat banyak hal menarik yang bisa kita pelajari dan kita jadikan sebuah pandangan hidup. Semoga dari review diatas, pembaca tertarik untuk membaca SANG ALKEMIS secara utuh dan bisa menjadi sebuah pandangan hidup yang baru bagi pembaca sekalian.
Terimakasih sudah membaca :D
Comments
Post a Comment